Chrismonika's Blog
La La Kong
CB AGAMA – Hasil Wawancara 2
Categories: CB AGAMA

WAWANCARA 2

TOKOH AGAMA KATOLIK

Oleh : Romo Ece Muda, Pr.

 

Tema Diskusi                          : Peran agama sebagai lambang perdamaian dunia

Judul Kegiatan                        : Wawancara dengan Pastor (pemuka agama Katolik)

Lokasi Kegiatan                      : Perpustakaan Binus Anggrek

Pembagian Tugas Kegiatan     : – Chrismonika menjadi penanya

– Jesica Anastasia menjadi penanya

– Suci Ramadhanti mengambil video, suara, dan gambar

– Setyaji Bayu menjadi notulen

Metode kegiatan                     : Wawancara

Waktu dan lokasi diskusi        : Hari Sabtu, 21 Oktober 2017

Di perpustakaan Kampus Bina Nusantara Anggrek

 

 

Kesimpulan

Perdamaian dunia adalah situasi yang diciptakan agar semua orang merasa nyaman, melakukan aktivitas dan tidak merasa tertekan. Pandangan agama Katolik dalam mewujudkan perdamaian dunia. Yang pertama adalah, memahami agama-agama lain agar bisa saling menerima perbedaan. Lalu yang kedua adalah, antara pemimpin agama atau pemuka agama saling membangun relasi, komunikasi, dan keterbukaan agar tidak ada salah paham. Melihat perbedaan sebagai sesuatu yang mempertemukan. Seperti yang dilakukan masyarakat Flores, mayoritas agama di sana adalah Katolik, namun relasi masyarakat tetap baik dengan minoritas muslim.

Seiring perkembangan zaman, banyak terjadi kasus-kasus yang dapat memecah perdamaian yang ada di dunia. Salah satu kasus yang sedang gempar dibicarakan ialah kasus Rohingnya yang terjadi di negara Myanmar. Dalam kasus ini, Gereja Katolik turut membantu warga Rohingya. Suatu organisasi di Katedral bagian sosial dan ekonomi turut membantu korban-korban bencana / masyarakat Rohingya berasama-sama dengan pimpinan muslim didalam konfrensi Gereja Indonesia.

Manusia harus memiliki 3 kecerdasan yaitu, kecerdasan intelek, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual. Apabila seseorang hanya memiliki kecerdasan intelek, belum tentu ia bisa berelasi. Apabila seseorang hanya memiliki kecerdasan emosional, ia akan kering karna tidak memiliki intelektual. Apabila seseorang hanya memiliki kecerdasan spiritual, ia akan layu karna hanya meminta kepada Tuhan tanpa bekerja dan berelasi. Sesorang cerdas dalam membangun relasi dengan Tuhan dan sesama diimbangi dengan intelektualnya, maka ia akan berhasil.

Cekcok agama yang terjadi di dalam Negara Indonesia, hampir bisa dipastikan karna isu politik yang mengatasnamakan agama. Orang yang beriman bukan berarti fanatic, namun terbuka. Untuk menjaga perdamaian dunia harus dilakukan dari dalam diri sendiri dan jugga tetap menjaga relasi antar umat beragama.

Leave a Reply